Minggu, 05 Januari 2014

teknologi pendidikan

MEDIA GRAFIS
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah           : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu   : Rahmat Kamal, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1.     Nailatus Syarifah                    2021111058
2.     Kholisatul Izzah                     2021111060
3.     Arie Fitriyani                          2021111077

Kelas H

PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN

Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Media juga merupakan bagian terpenting dalam komponen-komponen pendidikan yang akan membantu pendidik dalam proses belajar mengajar demi tercapinya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Ada banyak jenis media yang bisa digunakan oleh pendidik dalam mendukung tercapainya proses pembelajaran. Media tersebut antara lain media visual, media audio, dan media audia-visual. Salah satu dari beberapa media tersebut yaitu media visual yang terdiri dari media visual diam dan media visual gerak. Yang dimana pada makalah ini akan sedikit dibahas tentang media visual diam yaitu media grafis.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Grafis
Webster mendefinisikan Grapichs sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah Grapich atau Graphic Material yang mempunyai arti yang luas, bukan hanhya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani, Graphikos mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis. Sebagai kata sifat, Graphics diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif. Definisi tersebut dipadukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media, dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.[1]
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.[2]
Simbol-simbol tersebut perlu difahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi untuk tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.

B.    Macam-macam Media Grafis
Selain sederhana dan mudah membuatnya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa diantara jenis media grafis adalah:
1.       Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai, karena media gambat/foto merupakan bhasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.[3] Oleh karena itu ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
Keefektivan foto sebagai media pengajaran dipengaruhi oleh dua aspek yang berhubungan dengan komposisi gambar, yaitu pembidangan gambar secara keseluruhan dan pengatuan unsur-unsur penting yang ingin diliput dalam gambar itu. Dari segi pembidangan gambar perlu diperhatikan titik pandang yang terbaik untuk pengambilan gambar dan seberapa banyak wilayah yang harus diliput.[4]
Beberapa kelebihan dari media gambar/foto anrata lain:
a.       Sifatnya konkrit, gambar/ foto lebih realistik menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b.       Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, yaitu tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa: anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
c.       Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Seperti sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
d.       Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
e.       Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kekurangan media gambar:
a.       Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b.       Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c.       Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media gambar adalah:
a.       Harus autentik, yaitu gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
b.       Sederhana, yaitu komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan pon-poin pokok dalam gambar.
c.       Ukuran relatif, yaitu gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebjut.
d.       Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.
e.       Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f.        Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.[5]
2.       Sketsa
Sketsa adalah gambar yangs sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik pehatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.


3.       Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin sertahubungan satu bagian dengan bagian yang lain.[6]
Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
a.       Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti.
b.       Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan.
c.       Walaupun sulit untuk dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.

Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang:
a.       Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan ynag perlu.
b.       Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c.       Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
4.       Bagan/Chart
Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan sering dijumpai berbagai jenis media grafis lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.[7]
Fungsi pokok dari media bagan/chart adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual, serta mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Ada beberapa jenis bagan/chart, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu chart yang menyajikan pesannya bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.[8]
a.       Chart yang menyajikan pesannya bertahap, antara lain:
1)       Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip chart, yaitu dimana pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Dan pada saat penyajian satu persatu tutup itu dibuka.
2)       Bagan balikan (flip chart) menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagan balikan (flip chart), yaitu dimana bagian-bagian dari pesan ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu pe satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan.
b.       Chart yang menyajikan pesannya sekaligus, yaitu:
1)       Bagan pohon (tree chart) adalah jenis bagan yang biasanya dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi, atau hubungan antar kelas/keturunan.
2)       Bagan arus (flow chart) adalah menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi dan sering kali tanda panah dijadikan untuk menggambarkan arah arus tersebut.
3)       Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhirnya menyimpulkan atau menuju ke satu hal yang sama.
4)       Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antar peristiwa dan waktu, yang dimana pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
5.       Grafik
Sebagai media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis, atau gambar, dan sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Ada beberapa manfaat atau kelebihan grafik sebagai media, antara lain:
a.       Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
b.       Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
c.       Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis. Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana.[9]
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs), dan grafik gambar (pictorial graphs).

6.       Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana. Kartun tanpa digambar detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.
Penggunaan kartun adalah sebagai berikut :
a.      Untuk motivasi
b.     Sebagai ilustrasi
c.      Untuk kegiatan siswa
7.       Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau du aide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaiakan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang memberi produk baru dari suatu perusahaan. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya. Secara umum poster yang baik hendaknya:
a.       Sederhana
b.       Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
c.       Berwarna
d.       Slogannya ringkas dan jitu
e.       Tulisannya jelas
f.        Motif dan disain bervariasi


8.       Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Kelebihan dari peta dan globe dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
a.      Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah, kepulauan dan lain-lain.
b.     Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis.
c.      Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan, dan kehidupan hewan serta bentuk bumi yang sebenarnya.
9.       Papan Flanel/ Flannel Board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka.[10]
10.    Papan Buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
11.    Media Komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif. Sungguh pun demikian penggunaan komik sebagai media pengajaran, guru harus berhati-hati sebab seringkali lebih bersifat komersil tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.[11]
Luasnya populasi komik telah mendorong banyak guru bereksperimen dengan media ini untuk pengajaran. Suatu analisis terhadap bahasa komik oleh Thorndike menunjukkan ada segi yang menarik. Dapat diketahui bahwa anak yang membaca sebuh buku komik setiap bulan hampir dua kali banyaknya kata-kata yang dapat dibaca sama dengan yang terdapat pada buku-buku bacaan yang dibacanya setiap tahun. Thorndike berkesimpulan baik jumlah maupun perwatakan dari segi perbendaharaan kata melengkapi secara praktis dalam membaca untuk para pembaca muda.
Peranan pokok dalam komik adalah kemampuannya dalam menciptakan minat membaca para siswa. Sehingga komik dapat dijadikan pembelajaran secara efektif.[12]

C.    Keunggulan dan Kelemahan Media Grafis
Keunggulan media grafis adalah sebagai berikut:
1.     Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.     Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
3.     Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media grafis yaitu:
1.     Membutuhkan ketrampilan khusus dalam pembuatannya
2.     Penyajian pesan hanya unsur visual.[13]



BAB III
PENUTUP

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain sederhana dan mudah membuatnya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa diantara jenis media grafis adalah:
1.     Gambar/foto
2.     Sketsa
3.     Diagram
4.     Bagan/Chart
5.     Grafik
6.     Kartun
7.     Poster
8.     Peta dan Globe
9.     Papan Flanel/ Flannel Board
10.  Papan Buletin
11.  Media Komik











DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) cet.10
Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996)
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) cet.1, hlm.129
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002)




[1] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) cet.10, hlm.27
[2] Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996), hlm. 28
[3] Ibid., hlm. 29
[4] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) cet.1, hlm.129
[5] Ibid., hlm. 31-33
[6] Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.43
[7] Asnawir, hlm.33-34
[8] Arief S. Sudiman dkk, Op.Cit., hlm. 35-40
[9] Ibid., hlm.42
[10] Ibid., hlm. 50
[11] Ansawir dan Basyiruddin Usman, Op.Cit., hlm.55
[12] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Op.Cit., hlm.63-64
[13] matematikawansejati.blogspot.com/2012/04/media-grafis-media-visual-dan-media.html, diakses 9/11/2013MEDIA GRAFIS
DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah           : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu   : Rahmat Kamal, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1.     Nailatus Syarifah                    2021111058
2.     Kholisatul Izzah                     2021111060
3.     Arie Fitriyani                          2021111077

Kelas H

PRODI PAI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN

Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Media juga merupakan bagian terpenting dalam komponen-komponen pendidikan yang akan membantu pendidik dalam proses belajar mengajar demi tercapinya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Ada banyak jenis media yang bisa digunakan oleh pendidik dalam mendukung tercapainya proses pembelajaran. Media tersebut antara lain media visual, media audio, dan media audia-visual. Salah satu dari beberapa media tersebut yaitu media visual yang terdiri dari media visual diam dan media visual gerak. Yang dimana pada makalah ini akan sedikit dibahas tentang media visual diam yaitu media grafis.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Media Grafis
Webster mendefinisikan Grapichs sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama penggambaran mekanik. Dalam pengertian media visual, istilah Grapich atau Graphic Material yang mempunyai arti yang luas, bukan hanhya sekedar menggambar. Dalam bahasa Yunani, Graphikos mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis. Sebagai kata sifat, Graphics diartikan sebagai penjelasan yang hidup, uraian yang kuat, atau penyajian yang efektif. Definisi tersebut dipadukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media, dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dan gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara pengungkapan kata-kata dan gambar.[1]
Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual.[2]
Simbol-simbol tersebut perlu difahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi untuk tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.

B.    Macam-macam Media Grafis
Selain sederhana dan mudah membuatnya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa diantara jenis media grafis adalah:
1.       Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai, karena media gambat/foto merupakan bhasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.[3] Oleh karena itu ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
Keefektivan foto sebagai media pengajaran dipengaruhi oleh dua aspek yang berhubungan dengan komposisi gambar, yaitu pembidangan gambar secara keseluruhan dan pengatuan unsur-unsur penting yang ingin diliput dalam gambar itu. Dari segi pembidangan gambar perlu diperhatikan titik pandang yang terbaik untuk pengambilan gambar dan seberapa banyak wilayah yang harus diliput.[4]
Beberapa kelebihan dari media gambar/foto anrata lain:
a.       Sifatnya konkrit, gambar/ foto lebih realistik menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b.       Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, yaitu tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa: anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
c.       Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Seperti sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.
d.       Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
e.       Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kekurangan media gambar:
a.       Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b.       Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c.       Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Syarat yang perlu diperhatikan dalam menggunakan media gambar adalah:
a.       Harus autentik, yaitu gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya.
b.       Sederhana, yaitu komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan pon-poin pokok dalam gambar.
c.       Ukuran relatif, yaitu gambar/foto dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya. Apabila gambar/foto tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebjut.
d.       Gambar/foto sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan.
e.       Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f.        Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.[5]
2.       Sketsa
Sketsa adalah gambar yangs sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik pehatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganyapun tak perlu dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.


3.       Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin sertahubungan satu bagian dengan bagian yang lain.[6]
Beberapa ciri diagram yang perlu diketahui adalah:
a.       Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga kadang-kadang sulit dimengerti.
b.       Untuk dapat membaca diagram seseorang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang didiagramkan.
c.       Walaupun sulit untuk dimengerti, karena sifatnya yang padat, diagram dapat memperjelas arti.

Diagram yang baik sebagai media pendidikan adalah yang:
a.       Benar, digambar rapi, diberi titel, label dan penjelasan-penjelasan ynag perlu.
b.       Cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c.       Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum: dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
4.       Bagan/Chart
Media bagan/chart adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan sering dijumpai berbagai jenis media grafis lain, seperti gambar, diagram, kartun atau lambang-lambang verbal.[7]
Fungsi pokok dari media bagan/chart adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual, serta mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi. Ada beberapa jenis bagan/chart, secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu chart yang menyajikan pesannya bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus.[8]
a.       Chart yang menyajikan pesannya bertahap, antara lain:
1)       Bagan tertutup (hiden chart) disebut juga strip chart, yaitu dimana pesan yang akan dikomunikasikan mula-mula dituangkan ke dalam satu chart. Kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah untuk dilepas. Dan pada saat penyajian satu persatu tutup itu dibuka.
2)       Bagan balikan (flip chart) menyajikan setiap informasi. Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan dalam selembar chart, bagan balikan dapat dipakai. Bagan balikan (flip chart), yaitu dimana bagian-bagian dari pesan ditulis/dituangkan dalam lembaran tersendiri, kemudian lembaran-lembaran tersebut dibundel jadi satu. Penggunaannya tinggal membalik satu pe satu sesuai dengan bagan pesan yang akan disajikan.
b.       Chart yang menyajikan pesannya sekaligus, yaitu:
1)       Bagan pohon (tree chart) adalah jenis bagan yang biasanya dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi, atau hubungan antar kelas/keturunan.
2)       Bagan arus (flow chart) adalah menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi dan sering kali tanda panah dijadikan untuk menggambarkan arah arus tersebut.
3)       Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhirnya menyimpulkan atau menuju ke satu hal yang sama.
4)       Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antar peristiwa dan waktu, yang dimana pesan-pesan tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis.
5.       Grafik
Sebagai media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis, atau gambar, dan sering kali simbol-simbol verbal digunakan pula disitu. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
Ada beberapa manfaat atau kelebihan grafik sebagai media, antara lain:
a.       Grafik bermanfaat sekali untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
b.       Grafik dengan cepat memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan, dan arah.
c.       Penyajian data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas, dan logis. Semakin ruwet data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistik yang cepat dan sederhana.[9]
Ada beberapa macam grafik yang dapat kita gunakan di antaranya adalah grafik garis (line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs), dan grafik gambar (pictorial graphs).

6.       Kartun
Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana. Kartun tanpa digambar detail dengan menggunakan simbol-simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat.
Penggunaan kartun adalah sebagai berikut :
a.      Untuk motivasi
b.     Sebagai ilustrasi
c.      Untuk kegiatan siswa
7.       Poster
Poster merupakan gabungan antara gambar tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau du aide pokok, poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster tidak saja penting untuk menyampaiakan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang memberi produk baru dari suatu perusahaan. Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya. Secara umum poster yang baik hendaknya:
a.       Sederhana
b.       Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
c.       Berwarna
d.       Slogannya ringkas dan jitu
e.       Tulisannya jelas
f.        Motif dan disain bervariasi


8.       Peta dan Globe
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Kelebihan dari peta dan globe dipakai sebagai media dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
a.      Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah, kepulauan dan lain-lain.
b.     Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis.
c.      Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan, dan kehidupan hewan serta bentuk bumi yang sebenarnya.
9.       Papan Flanel/ Flannel Board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain gambar, dikelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf dan angka.[10]
10.    Papan Buletin
Berbeda dengan papan flanel, papan buletin tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
11.    Media Komik
Komik merupakan media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif. Sungguh pun demikian penggunaan komik sebagai media pengajaran, guru harus berhati-hati sebab seringkali lebih bersifat komersil tanpa mempertimbangkan akibat yang ditimbulkannya.[11]
Luasnya populasi komik telah mendorong banyak guru bereksperimen dengan media ini untuk pengajaran. Suatu analisis terhadap bahasa komik oleh Thorndike menunjukkan ada segi yang menarik. Dapat diketahui bahwa anak yang membaca sebuh buku komik setiap bulan hampir dua kali banyaknya kata-kata yang dapat dibaca sama dengan yang terdapat pada buku-buku bacaan yang dibacanya setiap tahun. Thorndike berkesimpulan baik jumlah maupun perwatakan dari segi perbendaharaan kata melengkapi secara praktis dalam membaca untuk para pembaca muda.
Peranan pokok dalam komik adalah kemampuannya dalam menciptakan minat membaca para siswa. Sehingga komik dapat dijadikan pembelajaran secara efektif.[12]

C.    Keunggulan dan Kelemahan Media Grafis
Keunggulan media grafis adalah sebagai berikut:
1.     Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.     Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
3.     Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan media grafis yaitu:
1.     Membutuhkan ketrampilan khusus dalam pembuatannya
2.     Penyajian pesan hanya unsur visual.[13]



BAB III
PENUTUP

Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Selain sederhana dan mudah membuatnya media grafis termasuk media yang relatif murah ditinjau dari segi biayanya. Beberapa diantara jenis media grafis adalah:
1.     Gambar/foto
2.     Sketsa
3.     Diagram
4.     Bagan/Chart
5.     Grafik
6.     Kartun
7.     Poster
8.     Peta dan Globe
9.     Papan Flanel/ Flannel Board
10.  Papan Buletin
11.  Media Komik











DAFTAR PUSTAKA

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) cet.10
Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996)
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) cet.1, hlm.129
Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002)



[1] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) cet.10, hlm.27
[2] Arief S. Sudiman dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996), hlm. 28
[3] Ibid., hlm. 29
[4] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997) cet.1, hlm.129
[5] Ibid., hlm. 31-33
[6] Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm.43
[7] Asnawir, hlm.33-34
[8] Arief S. Sudiman dkk, Op.Cit., hlm. 35-40
[9] Ibid., hlm.42
[10] Ibid., hlm. 50
[11] Ansawir dan Basyiruddin Usman, Op.Cit., hlm.55
[12] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Op.Cit., hlm.63-64
[13] matematikawansejati.blogspot.com/2012/04/media-grafis-media-visual-dan-media.html, diakses 9/11/2013